Nabi Muhammad saw
dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang
terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M.
Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman
menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan
mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim
burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg
diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.
IBNU
Sa’ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah SAW pernah menceritakan, “Ketika aku
melahirkannya, dari farajku (kemaluanku) keluarlah cahaya yang karenanya
istan-istana negeri Syam tersinari.” Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
ad-Darimi, serta periwayat selain keduanya yang meriwayatkan versi yang hampir
serupa dengan riwaya tersebut.
Ketika
Rasulullah SAW lahir, beberapa kejadian yang di luar nalar terjadi karena
kehendak Allah SWT. menandakan bahwa sang Rasul terakhir sebagai rahmat seluruh
alam telah lahir ke dunia. Pembawa kabar gembira bagi para manusia yang beriman
kepada Allah SWT, dan pemberi peringatan bagi orang yang musyrik terhadap Allah
SWT.
Ayah
Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga
dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama
meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam
kandungan.
Sejak
dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala
Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada
Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua
penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon
kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa,
binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.
Serta
telah terjadi tanda-tanda awal ditusnya nabi ketika kelahiran beliau SAW.
Jatuhnya 14 beranda istanan kekaisaran Persia. Padamnya api-api yang disembah
oleh kaum Majusi. Gereja-geraja yang roboh di sekitar danau Sawah setelah
airnya menyusut. Hal ini diriwayatkan ole hath-Thabrani, al-Baihaqi dan
lainnya.
Mengenai
silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin
Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul
Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin
Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih
pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.
Menurut
seorang Ulama, Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu
keluar dari kemaluan ibunya, tapi dari dalam perut ibunyakeluar cahaya yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw
dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan
meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai
pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan
bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata
dengan kodrat Allah swt.
Setelah
Rasulullah SAW dilahirkan, ibundanya mengirim utusan ke kakeknya, Abdul
Muthalib untuk memberitahukan kabar gembira kelahiran cucunya. Abdul Muthalib
datang dan memboyong cucunya itu masuk ke Ka’bah, berdoa dan bersyukur kepada
Allah SWT. Diberinyalah bayi itu nama "Muhammad" oleh Abdul Muthalib,
padahal nama itu tidaklah popular saat itu. Muhammad SAW pada akhirnya menjadi
nama paling dikenal, yang kini menjadi panutan umat.
Pertumbuhan
badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan,
umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau
menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu
Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah
selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan
sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.
Kemudian
Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad.
Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup
udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali,
bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah
mendapat berkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan
rezekinya lapang.
Sebelum berusia 3
tahun dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya
Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya
Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw
diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh
pamannya, Abu Thalib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar