Jumat, 20 Januari 2012

"AD-DUNYA BUSTAN" Dunia itu Ibarat Taman.

oleh : Bandhit's Indo

Bismillaahir rohmaanir rohiim.
“AD- DUNYA BUSTAN..” , Dunia itu ibarat taman, yang tentu saja perlu dirawat, agar asri dan tetap indah. Untuk Saudaraku sesama se-akidah, hendaknya mengetahui,
bahwa:

Artinya : Dunia itu (Ibarat) kebun, yang akan menjadi indah dengan lima perkara, yaitu :

1.     Ilmu para Ulama’ . (Yang menurut Al- Qur’an dan Hadits yang shohih dengan syarat Hadits tersebut tidak bertentangan dengan Al- Qur’an ).
2.       Keadilan para pemimpin. (Yang berhukum menurut hukum Allah atas dasar Al- Qur’an dan Hadits yang shohih).
3.    Ibadah hamba- hamba Allah. (Yang didasari oleh Al- Qur’an dan Hadits yang shohih, dengan catatan hadits tersebut tidak bertentangan dengan Al- Qur’an).
4.      Amanat para Pengusaha.
5.      Kejujuran para Pekerja.

Artinya : Lalu datanglah syetan membawa lima panji untuk ditancapkan pada yang lima (tersebut ) tadi, maka :


1.     Ia datang membawa HASAD dan dipancangkan disebelah ILMU.
2.     Ia datang membawa KEDZALIMAN / KELALIMAN  dan dipancangkan disebelah KEADILAN.
3.   Ia datang membawa RIYA'  dan dipancangkan disembowel IBADAH.  
4.     Ia datang membawa KHIANAT  dan dipancangkan disebelah AMANAT  (Titipan atau Kepercayaan).
5.     Ia datang membawa KEPALSUAN dan dipancangkan disebelah KEJUJURAN.



Selain apa yang telah menjadi alas kata diatas, perlu kiranya disini ditambahkan buat pemahaman pada diri masing- masing, yaitu sebuah fatwa :

“JANGAN BIARKAN HATI ANDA MENJADI LAWAN BAGI ANDA”.

“QOLBU” – Hati diciptakan oleh Allah s.w.t. itu, bukanlah buat merintangi dan menentang dan menjadi lawan bagi datangnya petunjuk Agama Allah. Tetapi buat merasakan dan menerima sekalian petunjuk dari Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t. didalam Al- Qur’an, surat Al- Hajj ayat 46 :

Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi (memperhatikan kehidupan, mencari pengalaman, mengambil pelajaran),  lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah  hati yang di dalam dada.

Kita diperlengkapi oleh Allah dengan hati  ini, bukanlah  buat merintangi, menentang atau menjadi lawan bagi datangnya petunjuk Agama Allah, lebih- lebih bukan  buat menjadi musuh bagi Allah atau memusuhi petunjuk Agama Allah s.w.t.  Tetapi hati ini buat menerima dan menjadi wadah buat petunjuk Agama Allah, sehingga hati tersebut dapat menjadi penasehat untuk memudahkan segala gerak dan tindakan sebagai pengarah segala amal usaha.

Dalam riwayat Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada Wabishah : “Aku tahu, kedatanganmu kini hendak menanyakan tentang kebaikan dan keburukan, amal shalih dan amal salah, bukan ?!” Dan selanjutnya Rasulullah s.a.w. bersabda, yang menurut riwayat Imam Ahmad dan Imam Ad- Darimie berbunyi sebagai berikut :

Artinya : Mintalah fatwa kepada Hati- nuranimu, kebaikan itu ialah yang menentramkan, karena searah dengan jiwamu, dengannya hatimu tentram tidak gelisah. Mintalah fatwa kepada hati nuranimu sendiri, sekalipun orang lain memberikan bermacam-macam fatwa kepadamu,-

Hati Nurani yang sehat, yang senantiasa digunakan sebagai wadah buat menerima petunjuk- petunjuk Agama Allah, mampu memberikan fatwa yang baik, memberikan keputusan dan menentukan satu pilihan yang baik.

Adalah satu siksaan yang berat  dan merupakan penderitaan yang meletihkan serta dapat menimbulkan keputus-asaan, bila kita melakukan suatu perbuatan yang tidak disetujui oleh hati nurani. Bertentangan dengan kemauan dan tidak searah dengan keinginan, kemudian menjadikan orang itu bekerja secara terpaksa.

Apabila bekerja dan berbuat secara terpaksa maka otak dan pikiran bukan membantu untuk memecahkan dan memudahkan bila menjumpai kesulitan, tetapi menambah kuat keinginan buat meninggalkan dan meng-gagalkannya.

Dan kemudian, sebagai akhir dari perjalanan pikirannya, timbul-lah keinginan untuk menjadi manusia yang bebas lepas dari aturan, dan ketentuan yang mengatur hidupnya. bebas dari adab kesopanan, bebas dari tata tertib kepercayaan. Tidak ada orang  yang melakukan pelanggaran atau kejahatan yang tidak disiksa bathinnya, atau yang tidak digelisahkan kehidupannya, diragukan sendiri oleh tindakannya, dikacaukan sendiri oleh pikirannya, dan tidak menentukan arah kehidupannya.

Dan puncaknya, bila ada yang merasa bahagia dengan sekalian amal jahatnya, merasa gagah dengan kekejamannya, merasa pintar dan lihay dengan tipu- muslihat yang selalu berhasil, merasa ni’mat hidup dengan darah dan air mata orang lain, maka ketahuilah bahwa semua itu pertanda hati nuraninya sudah mati, atau sudah buta mata hatinya yang ada didalam dada…. “TA’MAL QULUBUL-LATIFISH-SHUDUR…”.-

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Yasiin ayat 70 :

Artinya : Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada manusia yang masih hidup.-

Maksud hidup pada ayat ini tentu bukan hidup lawan dari mati. Melainkan hidup dalam arti memiliki hati nurani.

UNGKAPAN, PERHATIKAN..!!

Memang tidak ada, atau belum pernah ada, “me-manusiakan”  binatang. Karena memang belum pernah ada kerbau, kambing atau sapi yang berubah jadi berakal, berfikiran, dan berakal budi.

“ TETAPI SEBALIKNYA, SUDAH BANYAK MANUSIA YANG DI-BINATANG-KAN, ATAU MEM-BINATANG-KAN DIRINYA…, KEMUDIAN DISEBUT KERBAU, SAPI, ATAUPUN KAMBING.., BAHKAN SERIGALA SEBAGAI LAMBANG PERILAKU-NYA YANG BUAS…”


Keselamatan bagi hamba Allah yang mau mengikuti petunjuk Agama-Nya.




Nb : Sengaja penulis tidak menulis ayat Qur’an termaksud, agar saudara pembaca menindak lanjuti dengan membuka ayat termaksud.

Tegur sapa, senantiasa saya harapkan dari para pembaca sekalian demi tegaknya Agama Allah ( Islam ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar